JAKARTA, 26 Juli 2022 – Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) menyambut dengan gembira adanya kepengurusan baru Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) DKI Jakarta periode 2021 – 2024, bersama Koordinator FPRB terpilih, Achmad Lukman dari DMC Dompet Dhuafa dengan visinya “menjadikan Forum/komunitas DKI Jakarta yang memiliki sistem sosial, ekonomi dan budaya yang tangguh terhadap bencana sebagai bagian dari upaya-upaya pengurangan risiko bencana di Negara Republik Indonesia”. Turut terpilih juga dalam pemiihan ini wakil koordinator, Yarkoni Rody dari Squad PBI. MPBI juga mengapresiasi upaya Pemerintah DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi DKI Jakarta yang telah memfasilitasi proses pemilihan yang melibatkan pentahelix (pemerintah, masyarakat, media, sektor usaha dan perguruan tinggi). Adanya kepengurusan baru ini merupakan pendorong perubahan agar Jakarta menjadi kota global kolaboratif yang tangguh bencana.
Forum PRB sudah diserukan semenjak tahun 2005 dimana sebagai bagian komitmen pengurangan risiko bencana dalam Hyogo Framework for Action 2005-2015. Dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR 2022), KTT kebencanaan pertama yang dilakukan di wilayah Asia, pada 23-28 Mei lalu, Indonesia sebagai tuan rumah telah berhasil mendorong Bali Agenda for Resilience yang menyepakati kolaborasi multi pihak yang berasaskan empati, solidaritas, kerja sama, dan semangat kerelawanan menjadi strategi kunci untuk mencapai resiliensi berkelanjutan. Forum PRB merupakan bagian penting sebagai wujud nyata kolaborasi multi pihak itu.
Bagi MPBI, memelihara dan menjaga produktivitas sebuah forum atau jejaring bukanlah hal yang yang mudah, banyak yang sudah menginisiasi dan tidak sedikit pula yang akhirnya tidak berjalan sesuai dengan harapan atau bahkan tinggal nama saja. “Wadah kolaborasi multi pihak seperti Forum PRB memerlukan visi, nilai, dan prinsip yang disepakati bersama, kepemimpinan kolektif, komunikasi multi arah, dan kesediaan anggotanya untuk berbagi sumber daya dan melakukan kegiatan bersama. Oleh karena itu, tata kelola forum PRB harus bersifat transparan, inklusif, dengan semangat bekerja bersama untuk seluruh pihak” ujar Avianto Amri, Ketua Umum MPBI.
Berdasarkan data MPBI, setidaknya sudah ada Forum PRB di 68 kabupaten/ kota dan 27 provinsi, dan juga Platform Nasional PRB di tingkat nasional. Selain ini, banyak juga jejaring dan forum lainnya yang merangkul lembaga usaha, akademisi, organisasi masyarakat sipil, pihak media, dan unsur pemerintah. “Keberadaan Forum PRB di tingkat kabupaten/kota sangat penting karena menjadi nilai tambah dalam pembangunan ketangguhan bencana di daerah karena merupakan salah satu indikator dalam analisis Perangkat Penilaian Kapasitas Daerah” ungkap Djuni Pristiyanto, anggota MPBI yang sedang melakukan analisis terhadap praktik dan implementasi Forum PRB di Indonesia.
Keberadaan Forum PRB di tingkat nasional dan daerah menjadi semakin penting dan mendesak untuk mendukung serta menjadi mitra dialog dalam berkolaborasi dan bersinergi untuk kepala daerah dalam menjalankan komitmennya mewujudkan ketangguhan bencana di masyarakat yang berkelanjutan. Pemilihan pimpinan di tingkat daerah dan nasional akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. Seluruh pihak perlu bekerja bersama untuk memastikan visi, misi, dan komitmen para pemimpin di tingkat nasional dan daerah untuk menempatkan prioritas dalam membangun resiliensi bencana.
MPBI mengajak seluruh pihak di DKI Jakarta untuk berkolaborasi bersama dan menghidupkan forum PRB DKI Jakarta serta mendorong para pengurus baru Forum PRB DKI Jakarta untuk menciptakan wadah kolaborasi yang efektif, membangun suasana koordinasi dan komunikasi yang kondusif dan inklusif, serta menyusun program kerja bersama.
Leave a Reply