Panduan ini merupakan manifestasi mandat Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MBPI) dalam mendukung kerja-kerja lembaga-lembaga di Indonesia dalam pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK).
Sebagai sebuah organisasi yang tidak bekerja langsung di lapangan, peran terbaik yang bisa diambil MPBI adalah memfasilitasi proses untuk menggali praktik-praktik unggulan dan alat-alat yang digunakan dalam praktik-praktik
PRBBK dan menyebarkannya melalui Konferensi Nasional PRBKK yang diselenggarakan oleh MPBI setahun sekali.
Selama sepuluh tahun terakhir dalam penyelenggaraan Konferensi ini terlihat bahwa pertukaran praktik-praktik PRBBK di lapangan selama konferensi telah membantu untuk membangun kesepakatan tentang nilai-nilai, hasil-hasil, tujuan-tujuan, dan strategi-strategi PRBBK. Dari kerja-kerja yang sporadis dan sektoral yang diarahkan oleh visi dan misi perorangan, banyak lembaga saat ini telah mengubah pendekatannya dengan pendekatan-pendekatan yang lebih holistik, termasuk dalam memilih metode-metode dan alat-alat untuk kerja-kerja PRBBK dengan menggunakan alat-alat yang partisipatif seperti penelusuran desa secara partisipatif (participatory rural appraisal/PRA), pengkajian aksi partisipatif (participatiory action reseach/PAR), dan penelusuran desa secara cepat (rural rapid appraisal/RRA).
Panduan ini diharapkan akan bisa digunakan untuk membantu para praktisi PRBBK dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap risiko bencana dengan bertahan terhadap ancaman-ancaman bahaya dan menangani isu-isu terkait kapasitas dan kerentanan. Ini artinya membangun kapasitas untuk menggerakkan sumber daya kolektif masyarakat untuk mengelola risiko bencana daripada membangun ketergantungan mereka pada bantuan dan dukungan luar.
Leave a Reply